ATTENTION PART 1
MENGENAL ISTILAH "PERHATIAN" DALAM PSIKOLOGI
PERHATIAN PART 1
Baca Juga: Teori Perhatian Part 2
Reber dan Reber (2010) mengemukakan bahwa perhatian merupakan pemberian fokus yang dilakukan secara sadar terhadap rangsangan. Roeck (2013) mengemukakan bahwa perhatian memudahkan individu dalam menyeleksi rangsangan yang disadari dan menghambat rangsangan yang tidak disadari. Chaplin (2009) mengemukakan bahwa perhatian merupakan penyesuaian organ pengindraan pada rangsangan.
Surya
(2013) mengemukakan bahwa perhatian terdiri dari dua, yaitu perhatian terpencar
dan terpusat. Perhatian terpencar
merupakan kemampuan individu memberikan fokus pada rangsangan yang berbeda
secara bersamaan. Perhatian terpusat merupakan kemampuan individu memberikan
perhatian khusus pada satu rangsangan.
Prawira (2012) mengemukakan bahwa
perhatian merupakan konsentrasi individu terhadap rangsangan. Individu
memfokuskan perhatian pada rangsangan dan aktivitas yang disadari. Perhatian
individu dipengaruhi oleh tingkat kesadaran individu. Perhatian individu terhadap rangsangan
direkam pada pusat kesadaran. Matsumoto (2009) mengemukakan bahwa perhatian
merupakan kemampuan individu fokus terhadap rangsangan.
Baca Juga : Manfaat Melakukan Pengungkapan Diri
Santrock
(2011) mengemukakan bahwa perhatian terdiri dari empat, yaitu selektif,
terbagi, eksekutif, dan berkelanjutan. Perhatian selektif merupakan pemusatan
fokus terhadap rangsangan relevan dan mengabaikan yang tidak relevan. Perhatian
terbagi merupakan pemusatan individu lebih dari satu rangsangan secara
bersamaan. Perhatian eksekutif merupakan fokus pengamatan terhadap tujuan.
Perhatian berkelanjutan merupakan pemusatan perhatian pada waktu yang lama.
Santrock
(2011) mengemukakan bahwa perhatian dapat meningkatkan kemampuan kognitif
individu. Individu melakukan pemrosesan informasi ketika melakukan pengamatan
secara langsung. Lauritzen, Esposito,
Heeger, dan Silver (2010) mengemukakan
bahwa perhatian meningkatkan respon visual pada individu secara kontinu.
Individu merespon rangsangan yang diterima dan diproses menjadi satu informasi
yang kompleks.
Surya (2013) mengemukakan bahwa perhatian
dipengaruhi oleh karakteristik rangsangan. Karakteristik rangsangan terdiri
dari tiga, yaitu intensitas, perubahan, dan daya tarik. Intensitas merupakan
perbedaan tingkat rangsangan yang diterima oleh individu. Perubahan merupakan
karakteristik rangsangan yang mengalami perubahan. Daya tarik merupakan
karakteristik rangsangan yang mampu menarik perhatian individu.
Surya
(2013) mengemukakan bahwa perhatian dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu
kondisi fisik, motivasi dan harapan, serta karakteristik kepribadian. Kondisi
individu memengaruhi kemampuan dalam memusatkan perhatian. Individu yang
mengalami keletihan sulit untuk memusatkan perhatian pada rangsangan. Motivasi
dan harapan merupakan dorongan yang mengarahkan individu untuk memberikan
perhatian terhadap rangsangan.
Baca Juga : Salah Satu Artikel Penelitian Menarik dalam Psikologi: Self disclosure and Prejudice
King
(2010) mengemukakan bahwa perhatian terdiri dari dua, yaitu perhatian selektif
dan terbagi. Perhatian selektif merupakan pemusatan konsentrasi pada satu
rangsangan. Perhatian terbagi merupakan pemusatan konsentrasi yang dapat
dialihkan. Perhatian terbagi memungkinka individu membagi fokus terhadap dua
rangsangan.
Sternberg dan Sternberg (2012) mengemukakan bahwa fungsi perhatian terdiri dari empat, yaitu pendeteksian sinyal dan kewaspadaan, pencarian, perhatian selektif, serta terbagi. Pendeteksian sinyal dan kewaspadaan berfungsi untuk mendeteksi rangsangan yang dibutuhkan oleh individu. Fungsi pendeteksian sinyal mengeliminasi rangsangan yang tidak dibutuhkan, sehingga individu tidak mengalami gangguan selama memproses informasi yang diterima. Kewaspadaan berfungsi untuk memastikan rangsangan tetap berada dalam pengawasan individu.
Sternberg dan Sternberg (2012)
mengemukakan bahwa pencarian berfungsi untuk menemukan keberadaan rangsangan.
Individu menggunakan fungsi pencarian ketika keberadaan rangsangan belum
diketahui. Pencarian memungkinkan individu untuk mamilih dan menemukan
rangsangan yang dibutuhkan. Pencarian akan menjadi sulit ketika rangsangan
pengganggu hadir secara bersamaan. Gangguan akan mengalihkan perhatian individu
selama proses pencarian berlangsung.
Sternberg dan Sternberg (2012) mengemukakan bahwa perhatian selektif berfungsi untuk menyeleksi rangsangan yang akan diproses oleh individu. Perhatian selektif memungkinkan individu untuk membedakan rangsangan yang dibutuhkan dengan pengganggu. Perhatian selektif merupakan proses menyaring dan menghalangi rangsangan yang tidak diperlukan untuk masuk ke tahap pemrosesan informasi. Penyeleksian dilakukan berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh rangsangan.
Yuk Intip Perhatian Part 2 : Mengenal Teori Perhatian Lebih Dalam
Referensi:
Chaplin, J. P.
(2009). Kamus lengkap psikologi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
King, L. A.
(2010). Psikologi umum: Sebuah pandangan
apresiatif. (Terjemahan dari B. Marwensdy). Jakarta: Salemba Humanika.
Lauritzen, T. Z., D’Esposito, M.,
Heeger, D. J., & Silver, M. A. (2010).Top down flow of visual spatial
attention signals from parietal to occipital cortex. Journal of National Institute Health, 9(13),1-14. doi:
10.1167.13.18.
Matsumoto, D. (2009). The Cambridge dictionary of psychology.
New York: Cambridge University Press.
Prawira,
P. A. (2012). Psikologi umum dengan
perspektif baru. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Reber, A. S.,
& Reber, E. S. (2010). Kamus
psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roeck,
J. E. (2013). Kamus psikologi teori,
hukum, dan konsep. Jakarta: Kencana.
Santrock, John
W. (2011). Educational psychology (5th
ed.). New York: McGraw-Hill Companies.
Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2012). Cognitive
psychology (6th ed).
Canada: Wadsworth.
Surya. (2013).
Psikologi guru: Konsep dan aplikasinya
dari guru, untuk guru. Bandung: Alfabeta.
0 Response to "ATTENTION PART 1"
Posting Komentar