PENGUNGKAPAN DIRI

YUK KENALI APA ITU PENGUNGKAPAN DIRI

1.   Definisi Pengungkapan Diri     

Devito (2011) mengemukakan bahwa pengungkapan diri merupakan menyampaikan informasi tentang perasaan, pikiran, dan perilaku diri sendiri. Pengungkapan diri merupakan mengungkapkan informasi tentang diri sendiri kepada individu lain yang biasa disembunyikan. Pegungkapan diri merupakan komunikasi kepada individu lain untuk menyampaikan informasi tentang diri yang biasa disembunyikan atau disimpan. Pengungkapan diri merupakan pemberian informasi kepada individu lain yang tidak diketahui sebelumnya oleh penerima informasi. Hutagalung (2007) mengemukakan bahwa pengungkapan diri merupakan menyampaikan informasi tentang diri yang dilakukan secara sukarela.

Baca Juga: Artikel Penelitian Dalam Psikologi

Derlega dan Berg (1987) mengemukakan bahwa pengungkapan diri merupakan proses mengungkapkan pikiran, perasaan, atau pengalaman masa lalu kepada individu lain. Individu lebih membuka diri kepada individu yan disukai atau dicintai, begitupun sebaliknya. Adanya pengungkapan diri dapat meningkatkan kepercayaan dan rasa suka pada individu yang melakukan pengungkapan. Pengungkapan diri dilakukan tanpa paksaan dari individu lain. Pengungkapan diri dipengaruhi oleh kepribadian individu. Individu melakukan pengungkapan diri pada secara timbal balik. Salah satu faktor yang memengaruhi pengungkapan diri, yaitu norma berbalasan. Individu melakukan pengungkapan diri sebagai respon atas pengungkapan diri yang dilakukan individu lain. Harapan dan Ahmad (2014) mengemukakan bahwa pengungkapan diri merupakan tanggapan terhadap individu lain yang melibatkan perasaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengungkapan diri merupakan merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menyampaikan informasi diri yaitu keinginan, perasaan, cita-cita, pendidikan, keuangan, kepribadian, minat, permasalahan yang dialami, dan lainnya.

Baca Juga: Teori Perhatian Part 1 dan Baca Juga: Teori Perhatian Part 2

2.    Aspek-aspek Pengungkapan Diri

Devito (Hutagalung, 2007) mengemukakan bahwa aspek pengungkapan diri, yaitu:

a.  Ukuran, pengungkapan diri berkaitan dengan frekuensi individu dalam melakukan pengungkapan diri dan durasi pesan pengungkapan diri yaitu waktu yang diperlukan untuk menyatakan.

b. Valensi, kualitas posisi dan negatif dalam mengungkapkan diri. Individu dapat mengungkapkan diri dengan menyenangkan, dan tidak menyenangkan. Kualitas pengungkapan diri menimbulkan dampak yang berbeda baik pada individu yang mengungkapkan diri atau pendengar.

Baca Juga: Teori Persepsi

c.    Kecermatan dan kejujuran, dibatasi oleh sejauh mana individu mengenal diri sendiri dan tergantung pada kejujuran. Pengungkapan diri dapat dilakukan secara total, jujur, melebih-lebihkan, menyampaikan secara detail, atau berbohong.

d.    Tujuan dan maksud, pengungkapan diri dilakukan dengan memiliki kesadaran diri dan mengetahui tujuan agar individu dapat mengontrol diri ketika mengungkapkan informasi tentang diri.

e.    Keintiman, pengungkapan diri yang dilakukan untuk mengungkap informasi yang bersifat privasi hanya kepada individu yang dipercayai. Individu hanya memberikan informasi diri kepada individu yang bisa menyimpan informasi yang diberikan. 

Baca Juga: Teori Belajar Part 1 Baca Juga: Teori Belajar Part 2

3.    Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Diri

Faktor yang memengaruhi pengungkapan diri. Devito (2011) mengemukakan bahwa pengungkapan diri terdiri dari tujuh faktor, yaitu:

a.    Besar kelompok

Pengungkapan diri lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil dibandingkan dengan kelompok besar. Kelompok yang terdiri dari dua individu cocok untuk pengungkapan diri. Individu yang melakukan dengan pengungkapan diri dapat menanggapi dengan cermat kepada pendengar. Pengungkapan diri yang lebih dari satu individu terjadi pemantauan yang sulit, karena tanggapan yang muncul dari setiap individu berbeda.

b.    Perasaan menyukai

Individu melakukan pengungkapan diri kepada individu lain yang disukai dan tidak  kepada individu yang tidak disukai. Wheeles dan Grotz (Devito, 2011) mengemukakan bahwa individu membuka diri kepada individu yang di percayai. Pengungkapan diri memungkinkan terjadi dalam hubungan yang bersifat sementara daripada hubungan yang bersifat permanen. Hubungan tersebut disebut inflight intimacy yaitu individu yang membina hubungan pengungkapan diri yang intim dengan masa perjalanan yang singkat tetapi tidak melanjutkan hubungan setelah itu.

Baca Juga: Teori Bahasa Part 1 dan Baca Juga: Teori Bahasa Part 2

c.     Efek diadik

Individu melakukan pengungkapan diri ketika individu lain juga melakukan pengungkapan diri. Efek diadik membuat individu merasa lebih aman dan memperkuat perilaku pengungakapan diri sendiri.

d.    Kompetensi

Individu yang berkompeten lebih banyak melakukan pengungkapan dibandingkan individu yang kurang kompeten. McCroskey dan Lawrence Wheeless (Devito, 2011) mengemukakan bahwa individu yang lebih kompeten memiliki rasa percaya diri untuk lebih memanfaatkan pengungkapan diri dan dan memiliki banyak hal posistif untuk diungkapkan.

Baca Juga: Teori Memori Part 1

e.    Kepribadian

Individu yang mudah bergaul dan ekstrovert melakukan pengungkapan diri lebih banyak dibandingkan individu yang kurang pandai bergaul dan lebih introvert. Individu yang kurang berani bicara, pada umumnya kurang mengungkapkan diri dibandingkan individu yang merasa nyaman dalam berkomunikasi.

f.      Topik

Individu cenderung melakukan pengungkapan diri tentang satu topik tertentu dibandingkan dengan topik yang lain. Individu mengungkapkan informasi yang bagus lebih cepat dibandingkan informasi yang kurang baik. Topik permasalahan pribadi dan negatif membuthkan pengendalian diri dalam mengungkapkannya. 

Baca Juga: Teori Memori Part 2

g.    Jenis kelamin

 Perempuan lebih banyak mengungkapkan diri dibandingkan laki-laki. Judy Pearson (Devito, 2011) mengemukakan bahwa peran seks yang memengaruhi pengungkapan diri dan bukan jenis kelamin.

4.    Manfaat Pengungkapan diri

Devito (2011) mengemukakan bahwa manfaat dari pengungkapan diri, sebagai berikut:

a.   Pengetahuaan diri, pengungkapan diri membantu individu mendapatkan perspektif baru dan pemahaman terhadap perilaku diri sendiri, sehingga individu mampu memahami diri secara mendalam.

b.  Kemampuan mengatasi kesulitan, pengungkapan diri membantu individu dalam mengatasi masalah dan kesulitan yang sedang dihadapi.

Baca Juga: Teori Asosiasi

c.  Efisiensi komunikasi, pengungkapan diri dapat memperbaiki komunikasi. Individu memahami pesan dari inidvidu lain sejauh kita memahami orang lain secara individual.

d.   Kedalaman hubungan, pengungkapan diri memberitahu kepada individu lain wahwa kita mempercayai, menghargai, dan peduli kepada mereka.

 Baca Juga: Perkembangan Emosi

REFERENSI:

Derlega, V. J., & Berg, J. N. (1987). Self disclosure: Theory, research, and theraphy. NewYork: Springer Science Business Media, LLC. 

Devito, J. A. (2011). Komunikasi antarmanusia. Jakarta: Karisma Publishing Group. Terjemahan dari Agus Maulana.

Harapan, E., & Ahmad, S. (2014). Komunikasi antar pribadi: Perilaku insani dalam organisasi pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hutagalung, I.(2007). Pengembangan kepribadian. Jakarta: Indeks.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENGUNGKAPAN DIRI"

Posting Komentar