TEORI PERSEPSI

TEORI PERSEPSI

Kuswana (2011) mengemukakan bahwa persepsi merupakan penafsiran individu terhadap kenyaataan lingkungan. Persepsi merupakan proses memunculkan penilaian terhadap rangsangan dan melibatkan alat indra. Young (Kuswana, 2011) mengemukakan bahwa persepsi merupakan pengintegrasian dan penilaian individu pada rangsangan fisik dan sosial. Persepsi muncul sesuai dengan stimulus dan rangsangan dari lingkungan.

Baca Juga: Manfaat Melakukan Pengungkapan Diri

Chaplin (2011) mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses individu dalam mengenali rangsangan dan peristiwa melalui pengindraan. Individu mengamati rangsangan menggunakan alat indra. Persepsi individu dipengaruhi oleh kondisi rangsangan yang diterima. Rukhmat (Marliany, 2010) mengemukakan bahwa persepsi merupakan informasi yang muncul karena pengalaman dan peristiwa terhadap rangsangan. Persepsi individu melibatkan kemampuan daya pikir dalam penilaian pengalaman.

Ruch (Marliany, 2010) mengemukakan bahwa persepsi merupakan pemaknaan pengalaman yang melibatkan pengindraan. Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan dalam proses berpikir. Marliany (2009:189) mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses pengolahan daya pikir untuk memaknai pengalaman. Persepsi merupakan proses yang mempunyai daya tarik terhadap individu untuk memaknai satu rangsangan dari luar. Baihaqi (2016) mengemukakan bahwa persepsi terdiri dari empat proses yaitu fisik, psikologik, fisiologis, dan hasil. Fisik merupakan penerimaan informasi melalui organ pengindraan. Psikologik merupakan kesadaran individu dalam menerima informasi. Fisiologis merupakan penerusan informasi menggunakan saraf sensoris.

Baca Juga: Artikel Penelitian Pengungkapan diri dan Prasangka

Sternberg dan Sternberg (2012) mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses memahami dan mengelola rangsangan yang diterima. Rangsangan yang diterima individu dikontrol dengan menggunakan alat indra. Fauzi (2004) mengemukakan bahwa persepsi terdiri dari empat pola, yaitu  ketetapan warna, bentuk, letak, dan ukuran.

Atkinson dan Hilgard (Marliany, 2010) mengemukakan bahwa persepsi melibatkan kemampuan individu memahami rangsangan yang membutuhkan waktu. Persepsi tidak terjadi secara otomatis dan sesuai dengan kondisi diri individu. Persepsi membutuhkan penalaran dalam memersepikan satu rangsangan. Fauzi (200) mengemukakan bahwa perbedaan persepsi individu dipengaruhi oleh enam aspek, yaitu:

Baca Juga : Perhatian Part 1

  1. Perhatian merupakan proses penerimaan rangsangan pada individu melalui pancaindra. Konsentrasi antar individu berbeda dalam memerhatikan rangsangan. Perbedaan  perhatian menimbulkan penafsiran berbeda dalam satu rangsangan.
  2. Set merupakan intensi individu terhadap satu rangsangan yang terjadi. Perbedaan persepsi individu dipengaruhi oleh set kondisi set. Set yang berbeda menyebabkan perbedaan tanggapan pada individu. Status sosial dan ekonomi memengaruhi perbedaan persepsi individu.
  3. Kebutuhan merupakan bentuk keperluan individu yang bersifat sementara dan  menetap. Kebutuhan menetap bersifat jangka panjang dan kebutuhan sementara bersifat jangka pendek. Perbedaan kebutuhan memengaruhi persepsi individu terhadap rangsangan.
  4. Sistem nilai merupakan prinsip yang berlaku dalam lingkungan individu Sistem nilai dalam lingkungan individu memengaruhi persepsi. Sistem nilai yang diterapkan dapat memengaruhi persepsi antar individu.
  5. Ciri kepribadian merupakan sifat individu yang memengaruhi persepsi. Sifat takut dan percaya diri meyebabkan perbedaan persepsi. Individu dengan tipe kepribadian penakut mudah memersepsikan sifat jahat. Individu dengan tipe kepribadian pemberani memersepsikan sifat mudah bergaul.
  6. Gangguan kejiwaan merupakan perbedaan persepsi pada individu penderita ilusi, halusinasi, dan skizofrenia. Halusinasi menyebabkan individu salah dalam memersepsikan rangsangan.

Baca Juga: Perhatian Part 2

King (2010) mengemukakan bahwa persepsi merupakan penilaian individu terhadap rangsangan. Kesalahan persepsi terjadi ketika individu tidak melakukan penilaian dan pemaknaan yang mendalam. Kuswana (2011) mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses pemaknaan dan pengendalian kesan terhadap rangsangan yang diterima individu.Baihaqi (2016) mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses pemaknaan informasi yang telah tersimpan dalam memori individu. Persepsi dipengaruhi oleh kemampuan individu dan performa terhadap satu rangsangan. Persepsi individu berhubungan dengan kemampuan kognisi individu. Persepsi terdiri dari tiga aspek yang berhubungan dengan kognisi individu, yaitu:

  1. Pencatatan indra merupakan proses penyimpangan informasi mentah terhadap informasi yang didapatkan dari rangsangan. Pencatatan indra membutuhkan kapasitas yang luas untuk menyimpan informasi dan berlangsung singkat.
  2. Pengenalan pola merupakan proses pengenalan rangsangan yang diterima. Pengenalan pola berkaitan dengan perbandingan, diskriminasi, kesesuaian, dan penyelesaian tugas kognisi. Individu membandingkan dan menyesuaiakan informasi yang diperoleh dari rangsangan.
  3. Perhatian merupakan konsentrasi individu terhadap rangsangan dan menyeleksi informasi yang diterima. Perhatian mencakup kapasitas pemrosesan informasi, kontrol,  pemrosesan otomatis, neurosains kognitif, dan kesadaran.

Baihaqi (2016:24) mengemukakan bahwa hasil merupakan tanggapan yang diperoleh dari persepsi. Hasil pengamatan individu melalui alat indra diproses untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Marliany (2009:188) mengemukakan bahwa persepsi memerlukan pengalaman dan pemahaman verbal untuk mempersepsi rangsangan. Persepsi merupakan gambaran pengalaman individu yang relevan dengan rangsangan.

Gibson dan Donely (Marliany, 2009:189) mengemukakan bahwa persepsi merupakan kemampuan individu memahami dan memaknai rangsangan. Persepsi melibatkan proses berpikir pada individu terhadap rangsangan lingkungan. Persepsi muncul karena hubungan antar rangsangan dan respon. Persepsi merupakan kemampuan individu menerima, mengelola, memahami, dan menafsirkan informasi terhadap rangsangan. Individu memberikan pemaknaan terhadap rangsangan yang diterima oleh alat indra.

 

Referensi:

Baihaqi, M. (2016). Pengantar psikologi kognitif. Bandung: PT Refika Aditama.

Chaplin, J. P. (2011). Kamus lengkap psikologi. (Terjemahan oleh Kartini Kartono). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fauzi, A. (2004). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia.

Kuswana, W. S. (2011). Taksonomi berfikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Marliany, R. (2010). Psikologi umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2012). Cognitive psychology (6th ed.). USA: Wadsworth Cengage Learning.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEORI PERSEPSI"

Posting Komentar