MEMORI PART 1
Memori Part 1
Baca Juga: Teori Memori Part 2
Chaplin (2011:295) mengemukakan bahwa memori merupakan proses mengingat
kembali aktivitas yang pernah dilakukan tanpa ada perangsang. Santrock
(2012:174) mengemukakan bahwa kemampuan individu menyimpan informasi dalam
memori dipengaruhi oleh usia. Matsumoto (2009:303) mengemukakan bahwa memori
merupakan proses penyimpangan informasi yang melibatkan encoding. Individu menyinpan informasi sesuai dengan pengalaman
yang diterima.
Baca Juga: Pentingnya Melakukan Pengungkapan Diri
Santrock (2012:174) mengemukakan bahwa
proses yang terjadi dalam memori individu terdiri dari tujuh, yaitu episodic memory, semantic memory, working memory, explicit memory, implicit memory,
source memory, dan prospective
memory. Memori merupakan kemampuan mengingat kembali pengalaman masa lalu
yang disadari. Individu mengingat informasi yang disimpan untuk digunakan kembali.
Goldstein
(2008:136) mengemukakan bahwa memori merupakan penyimpanan informasi untuk
mengingat kembali aktivitas yang pernah dilakukan. Goldstein (2008:139) memori
memiliki tiga tahap yaitu, memori sensori, jangka pendek, dan jangka pnajang.
Memori sensori merupakan tahap penyimpanan awal informasi terhadap pengalaman
individu. Memori jangka pendek merupakan
tahap penyimpanan informasi dengan durasi waktu lima belas sampai tigah puluh
detik. Memori jangka penjang merupakan tahap penyimpanan informasi selama
bertahun-tahun.
Baca Juga: Artikel Penelitian Dalam Psikologi
Marliany
(2010:215) mengemukakan bahwa memori merupakan kemampuan individu menampung
seluruh informasi yang diterima. Karakteristik memori terdiri dari lima, yaitu
penyimpanan, rekognisi, mengingat, reproduksi, dan penampilan kembali.
Informasi yang tersimpan dalam memori sesuai dengan pengalaman yang diterima
individu.
Baihaqi
(2016:105) mengemukakan bahwa dalam memori jangka panjang melibatkan proses
retrival. Retrival merupakan proses pengambilan informasi yang disimpan dalam
memori. Proses retrival terdiri dari dua, yaitu recocnition dan recall.
Recognition merupakan proses mengenali rangsangan yang timbul seseuai
pengalaman. Recall merupakan
kemampuan mengingat kembali informasi secara spesifik yang disimpan dalam
memori.
Baca Juga: Teori Perhatian Part 1 dan Baca Juga: Teori Perhatian Part 2
Baihaqi
2016:107) mengemukakan bahwa memori jangka panjang terdiri dari tiga
karakteristik, yaitu bersifat tertutup, konstan, dan kapasitas penyimpangan
informasi tidak terbatas. Informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang
yaitu bahasa, seni, pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan kemampuan motorik.
Baihaqi (2016:109) mengemukakan bahwa strategi untuk meningkatkan kinerja
memori jangka panjang, yaitu tingkatkan asupan air, batasi asupan kalori, dan
konsumsi asam lemak omega 3, serta antioksidan.
Atkinson dan Shiffirin (Goldstein, 2008:139) mengemukakan bahwa memori merupakan proses yang aktif dan dapat dikontrol oleh individu. Memori individu dipengaruhi oleh latihan dan pengulangan rangsangan yang sama. Plotnik dan Kouyoumdjian (2011:240) mengemukakan bahwa memori memiliki tiga proses, yaitu:
- Memori sensori, merupakan proses menerima dan menyimpan rangsangan yang pertama kali. Memori membutuhkan perhatian agar informasi dapat tersimpan. Perhatian individu terhadap rangsangan tersimpan di memori sensori. Informasi yang tersimpan di memori sendori ditransfer ke memori jangka pendek. Informasi tersimpan beberapa detik dalam memori sensori. Memori sensori terdiri dari dua, yaitu visual memori sensori-iconik memory dan auditory sensori memory-echoic.
- Memori jangka pendek, merupakan penyimpanan informasi dengan jangka waktu yang singkat. Waktu penyimpanan informasi dalam memori jangka pendek yaitu dua sampai tiga puluh detik. Informasi yang diterima disimpan dalam memori jangka pendek kemudian ditransfer ke memori jangka panjang.
- Memori jangka panjang merupakan penyimpanan informasi yang tidak terbatas dan informasi tersimpan selama bertahun-tahun. Informasi disimpan dengan memberi kode khusus untuk memudahkan mengingat informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang.
Baca Juga: Teori Belajar Part 1 dan Baca Juga: Teori Belajar Part 2
Bruno (Syah, 2010:72) mengemukakan bahwa memori merupakan proses mental yang melibatkan pengodean, penyimpanan, dan pengingatan kembali informasi. Informasi disimpan dengan memberi kode untuk memudahkan individu mengingat kembali. Bruno (Syah, 2010:74) mengemukakan bahwa semua informasi, keterampilan, dan pengetahuan individu tersimpan dalam memori yang berpusat pada otak.
Bruno (Syah, 2010:77) mengemukakan bahwa informasi dan pengetahuan individu yang disimpan dalam memori terdiri dari dua, yaitu memori semantik dan memori episodik. Memori semantik merupakan penyimpanan informasi yang memiliki arti khusus. Memori episodik merupakan penyimpanan informasi terhadap peristiwa khusus. Reber (Syah, 2010:77) mengemukakan bahwa informasi yang disimpan dalam memori semantik diberikan kode untuk memudahkan mengingat kembali.
Baca Juga: Teori Bahasa Part 1 dan Baca Juga: Teori Bahasa Part 2
Referensi:
Baihaqi,
M. (2016). Pengantar psikologi kognitif.
Bandung: PT Refika Aditama.
Chaplin,
J. P. (2011). Kamus lengkap psikologi.
(Terjemahan oleh Kartini
Goldstein, E. B. (2008). Cognitive psychology. USA: Wadsworth Cengage Learning.
Marliany,
R. (2010). Psikologi umum. Bandung:
Pustaka Setia.
Matsumoto,
D. (2009). The cambridge dictionary of
psychology. New York: Cambridge University Press.
Plotnik,
R., & Kouyoumdjian, H. (2011). Introduction
to psychology (8th ed). Canada: Wadsworth.
Santrock, J. W.
(2012). Life-span development:
Perkembangan masa-hidup (edisi 13). (terjemahan oleh Benedictine
Widyasinta). Jakarta: Erlangga
Syah,
M. (2010). Psikologi belajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
0 Response to "MEMORI PART 1"
Posting Komentar