TEORI BELAJAR PART 2

TEORI BELAJAR PART 2

Baca Juga: Teori Belajar Part 1


Purwanto (2013:95) mengemukakan bahwa teori belajar Skinner terdiri dari dua macam respon, yaitu refleksif dan instrumental. Respon refleksif merupakan perilaku yang muncul karena satu rangsangan. Respon instrumental merupakan perilaku yang muncul karena rangsangan penguat.

Sardiman (2016:25) mengemukakan bahwa belajar terdiri dari tiga tujuan, yaitu, pembentukan sikap, peningkatan keterampilan, dan pengetahuan.. Pembentukan sikap merupakan penanaman nilai terhadap individu untuk dijadikan sebagai role model, sehingga menumbuhkan perilaku yang sesuai dengan norma. Peningkatan keterampilan merupakan kemahiran individu untuk meningkatkan kemampuan dengan melibatkan proses pembiasaan. Peningkatan pengetahuan dipengaruhi oleh kemampuan berpikir individu.

Baca Juga: Artikel Penelitian Psikologi

Sardiman (2016:20) mengemukakan bahwa belajar merupakan proses mengamati objek yang bertujuan untuk merubah tingkah laku individu. Sardiman (2016:30) mengemukakan bahwa belajar dalam teori Gestalt merupakan proses pengamatan individu secara keseluruhan yang melibatkan alat indra. Belajar dipengaruhi oleh kesanggupan, pengalaman, taraf kompleksitas terhadap situasi, latihan, dan trial and error. Sardiman (2016:32) mengemukakan bahwa belajar melibatkan penyesuaian diri individu terhadap kondisi lingkungan.

Baca Juga: Pengtingnya Pengungkapan Diri

Sardiman (2016:38) mengemukakan bahwa dalam teori konstruktivisme, belajar merupakan proses mencari informasi untuk menambah pengetahuan dan memahami makna dari pengetahuan yang diperoleh. Slaton (Sardiman, 2016:39) mengemukakan bahwa faktor psikologis belajar terdiri dari enam, yaitu pemahaman, motivasi, konsentrasi, organisasi, reaksi, dan pengulangan. pemahaman merupakan penguasaan, pemanfaatan, dan penerapan informasi yang diperoleh.

Baca Juga : Mengenal Teori Perhatian

Slaton (Sardiman, 2016:39) mengemukakan bahwa motivasi merupakan keinginan individu untuk mencari pengetahuan. Konsentrasi merupakan pemusatan perhatian individu dalam proses belajar yang melibatkan mental. Organisasi merupakan pengelompokkan informasi yang diperoleh untuk memudahkan individu memahami dan memaknai. Reaksi merupakan proses belajar yang melibatkan fisik dan psikis secara seimbang. Pengulangan merupakan proses belajar yang dilakukan dengan cara mengulangi informasi agar tetap diigat.

Baker, Perreault, Reid, dan Blanchard (2013:260) mengemukakan bahwa umpan balik bertujuan untuk meningkatkan hasil yang diinginkan dan proses pengembangan informasi. Purwanto (2016:45) mengemukakan bahwa faktor yang mendorong individu belajar, yaitu pengamatan, perhatian, fantasi, ingatan, tanggapan, berpikir, bakat, dan motif. Fyfe, DeCaro, dan Johnson (2015:73) mengemukakan bahwa umpan balik berfungsi mengonfirmasi informasi yang diperoleh individu untuk meningkatkan pengetahuan. Khairil dan danim (2010:121) mengemukakan bahwa belajar terdiri dari lima proses, yaitu:

Baca Juga : Teori Perhatian Part 2

  1. Purposeful process merupakan proses yang mendorong individu untuk mencapai tujuan yang diiginkan. Motivasi menjadi dorongan kuat bagi individu melaksanakan tugas dengan tekun. Motivasi belajar individu muncul dari situasi lingkungan.
  2. Internal experience merupakan proses belajar yang dipengaruhi oleh pengalaman individu. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan pemahaman, sehingga belajar dapat meningkatkan kemauan dan kemampuan individu.
  3. Active process merupakan proses belajar secara aktif dengan menerapkan informasi yang diperoleh. Peningkatan kemampuan membutuhkan pengalaman dan keaktifan individu. Belajar bertujuan meningkatkan ide dan keterampilan pada individu.
  4. Multidimensional merupakan proses pengembangan ide dan solusi baru pada individu. Pengembangan kemampuan individu berfokus pada tingkat konsentrasi terhadap rangsangan dan situasi lingkungan. Individu fokus pada ide dan memikirkan solusi yang tepat.
  5. Individual process merupakan hasil belajar yang antar individu yang berbeda. Perbedaan pengetahuan individu dipengaruhi oleh IQ, pengalaman, tujuan, fisik, psikis, latar belakang, dan sosioemosional. Kapasitas memahami materi berbeda setiap individu.

Baca Juga: Teori Persepsi

Khairil dan Danim (2010:120) mengemukakan bahwa belajar memengaruhi persepsi, penalaran, fisik, emosional dan tujuan individu. Belajar bertujuan meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor pada individu. Khairil dan Danim (2010:131) mengemukakan bahwa belajar membutuhkan proses pengulangan, keaktifan dalam memberi respon, dan stategi berbeda.

Khairil dan Danim (2010:131) mengemukakan bahwa proses pengulangan meningkatkan keterampilan individu dalam melakukan aktivitas. Keaktivan individu merespon rangsangan dapat  memberikan hasil yang efektif. Strategi berbeda merupakan cara untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan individu, sehingga proses belajar berjalan efektif. Pengetahuan individu terkait tujuan dan proses belajar dapat memengaruhi hasil yang diperoleh.

Referensi:

Khairil & Danim, S. (2010). Psikologi pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Purwanto, N. (2013). Psikologi pendidikan.  Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sardiman. (2016). Interaksi & motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Baker, A., Perreault, D., Reid, A., dan Blanchard, C. M. (2013). Feedback and organizations: Feedback is good, feedback-friendly culture is better. Journal of Canadian Psychology, 54(4), 260-268. doi: 10.1037/a0034691.

Fyfe, E. R., DeCaro, M. S., & Johnson, B. R. (2015).When feedback is cognitively demanding: The importance of working memory capacity. Journal of Springer, 43(1), 73-91. doi: 10.1007/s11251-014-9323-8.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEORI BELAJAR PART 2"

Posting Komentar