MEMORI PART 2

Memori Part 2

Baca Juga: Teori Memori Part 1

Baihaqi (2016:78) mengemukakan bahwa memori merupakan tempat penyimpanan informasi yang melibatkan proses kognitif individu. Informasi yang diperoleh dari rangsangan lingkungan disimpan dalam memori jangka pendek dan jangka panjang. Baihaqi (2016:102) mengemukakan bahwa struktur dan tempat penyimpanan memori jangka panjang terdiri dari lima, yaitu kode, organisasi, kapasitas, pengkodean spesifik, dan peningkatan memori.

Baca Juga: Pentingnya Melakukan Pengungkapan Diri

  1. Kode merupakan pemberian tanda terhadap informasi yang diterima secara visual dan semantik. Individu memberikan makna dari kata dan kalimat yang disimpan dalam memori. Individu melibatkan proses kesadaran dalam mengingat kembali infirmasi yang tersimpan.
  2. Organisasi merupakan penyimpanan informasi yang diterima secara sistematis. Individu mengingat kembali dengan menghubungkan informasi yang memiliki kemiripan. Informasi baru yang diterima direkam dalam jaringan organisasi.

Baca Juga: Artikel Penelitian Dalam Psikologi

  1. Kapasitas merupakan jangka waktu penyimpanan informasi yang disimpan dalam memori. Individu mampu menyimpan semua informasi dalam memori. Individu mengalami kesullitan dalam mengingat informasi yang sesuai dengan keinginan. Individu membutuhkan durasi yang lama untuk mengingat informasi.
  2. Pengkodean spesifik merupakan pemberian tanda secara khsusus pada informasi yang disimpan. Pemberian kode khusus memudahkan dalam mengingat informasi yang tersimpan. Individu dengan mudah mengingat kembali informasi pada masa lalu.
  3. Peningkatan memori merupakan kemampuan individu berkonsentrasi dalam menerima rangsangan, sehingga informasi tersimpan dengan baik. Individu mampu meningkatkan kapasitas  penyimpanan informasi dalam memori.

Baca Juga: Teori Perhatian Part 1 dan Baca Juga: Teori Perhatian Part 2

Baihaqi (2016:104) mengemukakan bahwa informasi disimpan dalam memori jangka pendek dan dilanjutkan ke memori jangka panjang. Baihaqi (2016:105) mengemukakan bahwa memori jangka panjang menyimpan informasi dalam waktu yang lama. Penyimpanan dalam memori jangka panjang melibatkan proses penyaringan informasi. Penyimpanan dalam memori jangka panjang bersifat permanen.

Baddeley dan Hitch (Kalat, 2010:179) mengemukakan bahwa memori jangka pendek terdiri dari tiga komponen, yaitu phenological loop, visuospatial sketchpad, dan central executive. Phenological loop merupakan penyimpanan informasi yang bersifat auditori. Visuospatial sketchpad merupakan informasi yang disimpan dalam bentuk visual. Central executive merupakan proses pengendaliaan perhatian terhadap rangsangan dan memilih informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek.

Baca Juga: Teori Persepsi

Cogdil, Pandeirada, Nairne, dan VanArsdall (2015:657) mengemukakan bahwa memori membantu individu dalam memecahkan masalah. Zelinski dan Stewart (Denburg, Tranel, Zamba, Zhang, Weldon, Duff, dan Darksen, 2015:612) mengemukakan bahwa kemampuan mengingat mengalami penurunan pada individu lanjut usia. Denburg, Tranel, Zamba, Zhang, Weldon, Duff, dan Darksen (2015:613) mengemukakan bahwa interaksi sosial dapat meningkatkan kinerja memori dalam otak.

Safer, Lench, Levine, dan Kaplan (2016:309) mengemukakan bahwa memori membantu individu dalam membuat kesimpulan dan pengambilan keputusan. Individu mengingat informasi yang sesuai dengan pengalaman yang diterima. Baihaqi (2016:79) mengemukakan bahwa informasi timbul karena rangsangan dan pengulangan. Informasi yang diterima disimpan dalam memori jangka pendek kemudian disimpan dalam memeri jangka panjang yang melibatkan proses pengulanga.

Baca Juga: Teori Belajar Part 1 dan Baca Juga: Teori Belajar Part 2

Baihaqi (2016:83) mengemukakan bahwa kapasitas penyimpanan informasi dalam memori jangka pendek terbatas. Memori jangka pendek berfungsi mempertahankan informasi yang didapatkan dari memori jangka panjang. Memori jangka pendek membantu individu dalam proses berpikir dan memecahkan masalah. Kapasitas memori jangka pendek sesuai dengan usia individu.

Marliany (2010:216) mengemukakan bahwa sterategi untuk meningkatkan kemampuan memori, yaitu mengasosiasikan kata, memberikan kode, membuat peta, melibatkan emosi, dan menggunakan bayangan visual. Individu mampu mengingat dengan memahami makna informasi yang diterima dari rangsangan lingkungan. Pemberian kode pada informasi yang disimpan dalam memori memudahkan  individu dalam mengingat.

Baca Juga: Teori Bahasa Part 1  dan Baca Juga: Teori Bahasa Part 2

Referensi:

Baihaqi, M. (2016). Pengantar psikologi kognitif. Bandung: PT Refika Aditama.

Cogdill, M., Pandeirada, J. N. S., Nairne, J. S., VanArsdall, J. E. (2015). Adaptive effects persist in paired-associate learning. Memory, 23(5). 657-663. doi: 10.1080/09658211.2014.916304.

Denburg, N. L., Tranel, D., Zamba, G., Zhang, J., Weldon, K., Duff, M. C., & Darksen, B. J. (2015). Older adults catch up to younger adults on a learning and memory task that involves collaborative social interaction. Memory, 22(4). 612-624. doi: 10.1080/09658211.2014.915974.

Kalat, J. W. (2012). Biopsikologi: Biological Psychology. Jakarta: Salemba Humanika.

Marliany, R. (2010). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia.

Safer, M. A., Lench, H. C., Levine, L. J., & Kaplan, R. L. (2016). Forgetting feelings: Opposite biases in reports of the intensity of past emotion and mood. Emotion, 16(3). 309-319. doi: 10.1037/emo0000127.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MEMORI PART 2"

Posting Komentar