TEORI BELAJAR PART 1

Teori Belajar Part 1

Baca Juga: Teori Belajar Part 2

Gagne (Marliany, 2010:203) mengemukakan bahwa belajar merupakan aktivitas individu yang melibatkan proses kognitif. Belajar meningkatkan kemampuan individu melalui rangsangan dari lingkungan. Hasil belajar individu meliputi keterampilan verbal, intelektual, penalaran, sikap, motorik, dan kognitif. Gagne (Marliany, 2010:204) mengemukakan bahwa tipe belajar indiviu terdiri dari delapan, yaitu signal learning, discrimination learning, chaining learning, verbal association, concept learning, stimulus response-learning, rule learning, dan problem solving.

Bloom (Marliany, 2010:207) mengemukakan bahwa taksonomi belajar terdiri dari tiga tipe, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Kognitif merupakan kemampuan individu yang meliputi analisis, penalaran, dan penilaian. Afektif merupakan kemampuan emosional individu untuk menerima dan mengontrol perilaku. Psikomotor merupakan kemampuan motorik individu yang melibatkan gerakan refleks. Tujuan taksonomi Bloom untuk memaksimalkan proses belajar, dilakukan secara terstruktur, dan meningkatkan kemampuan kognitif serta keterampilan fisik.

Baca Juga: Manfaat Melakukan Pengungkapan Diri

Myers (2011:236) mengemukakan bahwa belajar merupakan penyesuaian individu dan tingkat kemampuan yang diperoleh. Hasil dari pembelajaran memengaruhi kemampuan kognitif individu. Belajar mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sensorimotor individu. Belajar memengaruhi emosi dan motivasi individu melalaui pengalaman.

Marliany (2010:201) mengemukakan bahwa kemampuan dan pengetahuan individu dipengaruhi oleh proses belajar dan latihan. Alat indra menerima rangsangan dan diteruskan ke otak untuk diolah. Marliany (2010:202) mengemukakan bahwa belajar merupakan penyesuaian psikologis dan fisiologis serta dipengaruhi oleh pengalaman baru individu. Proses belajar membutuhkan interaksi individu dengan lingkungannya untuk meningkatkan kemampuan individu. Pengetahuan dan keterampilan baru individu diuraikan dan dikumpulkan untuk mendapatkan penemuan. Belajar dapat mengubah pemikiran individu terhadap citra diri dan lingkungan individu.

Baca Juga: Artikel Penelitian Pengungkapan Diri dan Prasangka

Skinnner (Marliany, 2010:205) mengemukakan bahwa proses belajar merupakan orientasi tingkah laku dan kebiasaan individu. Kebiasaan dapat mengubah perilaku individu terhadap satu aktivitas. Belajar terdiri dari dua jenis respon, yaitu respondents response dan operan conditioning. Respondents response merupakan perilaku muncul karena rangsangan khusus. Operan conditioning merupakan perubahan tingkah laku karena penguatan. Belajar membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk melakukan penyesuaian.

Panggabean (Marliany, 2010:207) mengemukakan bahwa dalam teori Thorndike terdiri dari tiga hukum belajar, yaitu hukum kesiapan, latihan, dan efek. Hukum kesiapan merupakan kematangan fisiologis individu untuk melakukan proses belajar. Hukum latihan merupakan perilaku individu yang dilakukan secara kontinu. Hukum efek merupakan perubahan perilaku individu dipengaruhi oleh hasil.

Baca Juga: Teori Perhatian Part 1

Panggabean (marliany, 2010:206) mengemukan bahwa dalam belajar terdiri dari dua fenomena, yaitu trial and error learning dan transfer of learning. Trial and error learning merupakan aktivitas yang dilakukan individu untuk mendapatkan pengetahuan secara kontinu. Transfer of learning merupakan penerapan aktivitas yang diperoleh individu. 

Gagne  (Marliany, 2010:204) mengemukakan bahwa belajar terdiri dari lima domain, yaitu keterampilan motorik, informasi verbal, kemampuan intelektual, strategi kognitif, dan sikap diluar kesadaran individu. Bruner (Marliany, 2010:208) mengemukakan bahwa proses belajar terdiri tiga fase, yaitu penerimaan informasi, proses transformasi, dan evaluasi. Hilgard dan Bower (Purwanto, 2013:84) mengemukakan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dipengaruhi oleh pengalaman individu.

Baca Juga:Teori Perhatian Part 2

Purwanto (2013:102) mengemukakan bahwa faktor internal belajar terdiri dari lima, yaitu kematangan, latihan, intelegensi, kepribadiaan, dan motivasi,. Kematangan merupakan proses belajar yang membutuhkan kesiapan fisik dan mental pada individu. Latihan merupakan kebiasaan individu terhadap aktivitas yang dijalankan. Intelegensi merupakan tingkat kemampuan individu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Kepribadiaan merupakan sifat yang membedakan antar individu.

Purwanto (2013:103) mengemukakan bahwa motivasi merupakan  dorongan individu untuk melakukan aktivitas. Pintner (Purwanto, 2013:113) mengemukakan bahwa belajar terdiri dari sepuluh metode, yaitu bagian, keseluruhan, resitasi, durasi waktu, campuran antara keseluruhan dan bagian, pembagian waktu, membatasi kelupaan, kecepatan belajar, menghafal, dan penghambat retroaktif. Purwanto (2013:95) mengemukakan bahwa teori belajar operant conditioning dari Skinner melibatkan hubungan rangsangang dengan respon.

Referensi:

Marliany, R. (2010). Psikologi umum. Bandung: CV Pustaka Setia

Myers, D. G. (2011). Exploring psychology (8th ed). New York: Worth Publishers.

Purwanto, N. (2013). Psikologi pendidikan.  Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEORI BELAJAR PART 1"

Posting Komentar