PSIKOLOGI POSITIF

A.    Teori Kodrat Manusia

       Maslow (Baihaqi & Bhakti, 2020) mengemukakan bahwa ada hakikat dari konsepsi tentang manusia yang sehat secara psikologis.

1.  Keyakianan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki, yaitu bahwa manusia memiliki kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungan yang bersifat genetik, beberapa diantaranya merupakan sifat khas dari seluruh manusia, melintasi semua batas kebudayaan, dan beberapa lainnya merupakan keunikan bagi masing-masing individu.

2.    Perkembangan yang benar-benar sehat, normal, dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat dan memenuhi potensi tersebut.

3. Psikopatologi pada umumnya disebabkan oleh pembelokan kodrat manusia yang hakiki.

Baca Juga: Tips Dan Trik Memilih Jurusan Di Perguruan Tinggi

B.     Pendekatan Maslow terhadap Kepribadian

       Baihaqi dan Bhakti (2020) mengemukakan bahwa Maslow melakukan penelitian terhadap 46 orang untuk menjadi subjek model kesehatan psikologis. Maslow melakukan penyeledikan tentang kebiasaan, sifat, kepribadian, dan kemampuan. Maslow menggunakan teknik wawancara, asosiasi bebas, dan teknik proyektif bagi yang masih hidup, dan analisis bahan biografi atau otobiografi bagi yang sudah meninggal. Hasil dari penyeledikan tersebut maslow menyimpulkan bahwa manusia dilahirkan dengan kebutuhan-kebutuhan instinktif. Kebutuh universal mendorong untuk bertumbuh, berkembang, mengaktualisasikan diri, dan untuk menjadikan semuanya sejauh sejauh kemampuan dasar yang dimiliki. Dalam pandangan humanistik, manusia memiliki potensi lebih banyak daripada apa yang mereka telah capai. Apabila individu mampu melepaskan potensi tersebut, maka dapat mencapai keadaan eksistensi yang ideal.



C.    Dorongan Kepribadian yang Sehat

       Maslow (Baihaqi & Bhakti, 2020) mengemukakan bahwa konsep fundamental dari pendirian teori Maslow, yaitu adanya keyakinan bahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang besifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetik atau naluriah. Kebutuhan itu bersifat psikologis, bukan fisiologis. Kebutuhan merupakan inti kodrat manusia. Individu didorong oleh kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir, yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat sampai yang paling lemah.

Baca Juga: Tips dan Trik Menemukan Bakat dan Minat

D.    Tingkatan Kebutuhan

        Maslow menggambarkan tingkat kebutuhan seperti sebuah tangga. Individu meletakkan kaki pada anak tangga pertama sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, begitupun seterusnya. Kelima kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan dasar bagi individu. Kemudia Maslow mengemukakan adanya tingkat kedua, yaitu meta kebutuhan atau metaneeds. Meta kebutuhan bertujuan untuk mengetahui lebih kuat dan harus dipuaskan sebelum timbul kebutuhan untuk memahami.

1.      Kebutuhan fisiologis

       Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu oksigen, air, makanan, minuman, kebutuhan terhadap PH, kebutuhan bergerak, istirahat, tidur, dan mengeluarkan kotoran, menghindari bahaya dan penyakit, serta berhubungan seks.

2.      Kebutuhan akan rasa aman

    Ketika kebutuhan kebutuhan fisologis terpenuhi, maka kita akan di dorong oleh kebutuhan akan rasa aman. Pada tingkatan ini menekankan pada kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan pada setiap individu sehingga mampu memberikan rasa nyaman dan tentram.

3.      Kebutuhan cinta dan rasa memiliki

       Kebutuhan fisiologis dan akan rasa aman terpenuhi, maka kebutubuthan selanjutnya yaitu kebutuhan cinta dan rasa memiliki. Setelah mencapai tingkat tertentu dari rasa aman, maka individu akan mulai merasa butuh teman, sahabat dekat atau kekasih untuk memuaskan kebutuhan akan memiliki dan dimiliki, mencintai dan dicintai. Maslow mengemukakan bahwa tanpa cinta maka pertumbuhan dan perkembangan kemampuan individu akan terhambat.

Baca Juga: Teori Umpan Balik

4.      Kebutuhan akan penghargaan

       Kebutuhan mencintai dan memiliki terpenuhi, maka selanjutnya membutuhkan perasaan penghargaan. Kebutuhan penghargaan terdiri dari dua, yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain dan penghargaan diri sendiri atau harga diri. Penghargaan yang berasal dari orang lain meliputi pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, pretise, reputasi, nama baik, dan sejumlah penghargaan atas prestasi dalam masyarakat. Penghargaan terhadap diri sendiri meliputi kebuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidakketergantungan, dan kebebasan. Individu yang memiliki harga diri akan lebih percaya, lebih mampu, dan lebih produktif.

5.      Kebutuhan kognitif (kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman)

        Maslow berkeyakinan bahwa ciri mental yang sehat yaitu adanya rasa ingin tahu. Individu tidak mungkin menjadi orang yang mengaktualisasikan diri jika kebutuhann rasa ingin tahunya terhambat. Jika individu tidak mengetahui dan memahami dunia sekitarnya, maka tidak dapat berinteraksi dengannya secara efektif untuk mencapai jaminan, cinta, penghargaan, dan pemenuhan kebutuhan lainnya.

6.      Kebutuhan estetis

       Kebutuhan estetis berhubungan dengan gambaran diri individu. Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh keindahan merupakan orang-orang yang terbelenggu oleh gambaran diri mereka yang rendah.

7.      Kebutuhan mencapai aktualisasi diri

      Apabila individu telah memuaskan keenam kebutuhan tersebut, maka akan di dorong oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri mencakup pemenuhan semua kualitas dan kapasitas individu. Meskipun keenam kebutuhan sebelumnya terpenuhi, akan tetapi kebutuhan aktualisasi diri tidak terpenuhi maka individu akan merasa kecewa, tidak tenang, dan tidak puas. Kebutuhan pertama, kedua, ketiga, dan keempat disebut sebagai kebutuhan defisit yaitu kebutuhan untuk bertahan.

Baca Juga: Sugesti terhadap Kepercayaan Diri

E.     Meta Motivasi

       Metamotivasi merupakan dorongan untuk membereskan suatu kekurangan dalam organisme. Individu tidak didorong tetapi dimetamotivasikan untuk menjadi manusia sepenuhnya. Dorongan atau metamotivasi menurut Maslow merupakan pertumbuhan watak, ungkapan watak, pematangan, dan perkembangan atau dikenal dengan istilah aktualisasi diri.

F.     Sifat-sifat Pengaktualisasi Diri

Sifat umum aktualisasi diri sebagai berikut:

1.    Telah cukup memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah secara teratur, yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, serta penghargaan.

2.      Individu bebas dari psikosis, neurosis, atau gangguan patologis lain.

3. Individu merupakan model pematangan dan kesehatan, memenuhi diri dengan menggunakan kapasitas dan kualitas secara penuh.

4.      Individu mengetahui “siapa mereka” dan “apa mereka” dan “mau kemana”.

5.      Segi usia telah matang.

6.      Pencapaian aktualisasi diri sangat bergantung pada pengalaman masa kanak-kanak yang memudahkan atau menghambat perkembangan kelak.

7.      Perasaan anak merasa dicintai.

Sifat khusus aktualisasi diri sebagai berikut:

1.      Berorientasi secara realistik

2.      Menerima diri sendiri

3.      Sangat spontan, sederhana, dan wajar

4.      Memusatkan diri pada masalah luar dirinya, bukan pada diri mereka sendiri

5.      Mampu membuat jarak dan memiliki kebutuhan akan privasi

6.      Berfungsi secara otonom dan independen

7.      Mengapresiasi orang-orang dan benda-benda secara segar bukan penuh prasangka

8.      Memiliki pengalaman mistik atau spritual yang dalam

9.      Memiliki minat sosial, hubungan yang mendalam dengan sesama manusia

10.  Memiliki hubungan antarpribadi yang akrab

11.  Berpegang pada nilai dan sikap yang demokratis

12.  Tidak mencampuradukkan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk

13.  Memiliki rasa humor yang filosofis, bukan menimbulkan permusuhan

14.  Sangat kreatif

15.  Menentang konformitas terhadap kebudayaan, resistensi terhadap inkulutural

Referensi:

Baihaqi, M., & Bhakti, P. A. (2020). Psikologi pertumbuhan pribadi positif. Bandung: Refika Aditama.

 

 

 

 

 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PSIKOLOGI POSITIF"

Posting Komentar