Metode Penelitian dalam Psikologi Lingkungan
Metode
Penelitian dalam Psikologi Lingkungan
1.
Metode
Penelitian Eksperimental
Metode
eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti dapat
mengidentifikasi dengan pasti pengaruh serta hubungan sebab akibat dari
variabel yang diamati. Secara sistematis peneliti harus mengukur efek dari
variabel independen kepada variabel dependen. Variabel dependen yang biasanya
digunakan dalam metode ekeperimental adalah dua variabel atau lebih serta
seringkali dilakukan tindakan pendahuluan. Dalam hal lain, misalnya pada
kata-kata eksperimen, validitas internalnya harus tinggi : perlakuan yang
dilakukan harus sama sehingga pengaruh yang terjadi pada variabel dependen
benar-benar disebabkan oleh variabel independen bukan karena terdapat faktor
lain. Metode penelitian eksperimental dapat digunakan pada setting labolatorium dan setting
lapangan, walaupun akan sulit untuk melakukan manipulasi dan kontorl pada
variabel jika berada pada setting
lapangan.
Metode penelitian ekpserimental telah
sering digunakan pada bidang psikologi tradisional, namun masih jarang
digunakan pada penelitian psikologi lingkungan. Walaupun terdapat fakta bahwa
metode ini dapat memberikan kesimpulan sebab-akibat yang merupakan keuntungan
bagi psikolog lingkungan, namun terdapat masalah yaitu tingkat kontrol yang
dibutuhkan seringkali menghasilkan situasi buatan yang dapat menghancurkan integritas
setting. Hasil penelitian dari metode
ini kurang dapat digeneralisasikam ke dunia luas karena validitas eksternal
yang kurang. Hal ini karena pengaruh yang disebabkan oleh lingkungan tidak
mencerminkan dirinya dalam jangka waktu yang pendek.
Baca Juga: Psikologi Positif
Pendekatan lain untuk metode
eksperimental laboratorium adalah dengan melakukan perubahan pada lingkungan,
misalnya periments. Peneliti dapat meningkatkan realisme dan generalisasi serta
memiliki cukup kontrol terhadap variabel yang akan diteliti agar dapat
mendapatkan hubunga sebab akibat. Metode simulasi dapat digunakan untuk
mempelajari berbagai aspek perilaku manusia di lingkungan.
2.
Metode
Penelitian Korelasi
Pada
metode penelitian korelasi, peneliti tidak dapat melakukan manipulasi pada
aspek situasi serta tidak dapat mengarahkan partisipan penelitian ke dalam
kondisi yang diinginkan oleh peneliti. Hubungan variasi situasioanl terjadi
secara alami serta beberapa variabel lainnya dapat dinilai dengan mengamati
secara hati-hati melalui metode penelitian ini. Dengan mengamati variasi alami variabel
yang diamati serta memperhatikan waktu, peneliti dapat membuat suatu data tentang
apakah perubahan pada seseorang mengalami penurunan terhadap perubahan pada
sisi yang lain. Namun karena kemampuan variabel tidak berada dalam kontrol dan
manipulasi oleh faktor waktu serta faktor lain, maka tidak mudah dalam
menentukan variabel mana yang mempengaruhi dan dipengaruhi. Sehingga, metode
korelasional memiliki validitas internal yang rendah.
Baca Juga: Flow dan Prestasi Akademik
3.
Metode
Penelitian deskriptif
Metode
penelitian deskriptif membuang
karakteristik dari variabel yang tidak muncul kembali dalam situasi
tertentu. Hal ini terjadi karena metode ini tidak terpaku pada membuat
kesimpulan kausalitas atau ketertarikan serta sering kali terjadi pada setting lain, hal tersebut dapat sangat
fleksibel. Syarat utama dalam metode ini adalah pengukuran menjadi valid serta
dapat diandalkan. Dengan menggunakan metode ini kita dapat mengasumsikan bahwa
peneliti mengetahui secara pasti deskripsi umum dari realitas penelitian.
Metode penelitian deskriptif lebih sering digunakan pada psikologi lingkungan
dibandingkan pada bidang psikologi lainnya. Metode penelitian deskriptif
diperlukan untuk melakukan identifikasi jenis perilaku berbeda yang terjadi
dalam setting tertentu sehingga dapat
dipelajati dengan cara lain.
Baca Juga: Faktor Pendukung Flow
Metode
Pengumpulan Data
1.
Tindakan
pelaporan diri
Secara jelas, untuk mengukur tentang
suasana hati, sikap dan perilaku individu dilakukan dengan cara menanyakan
secara langsung kepada individu itu sendiri. Peneliti menyebutnya sebagai
solusi untuk menggunakan laporan diri dari individu. laporan diri individu
memerlukan batasan penilaian yaitu sesuatu yang dilakukan oleh individu secara
sadar.
2.
Metode
observasi
Metode ini merupakan teknik pengumpulan
data melalui proses pengamatan langsung terhadap partisipan dan lingkungan.
Dari metode ini peneliti dapat memperoleh berbagai informasi namun kelemahannya
dalah jika perilaku yang dimunculkan bukan perilaku yang sebenarnya. Terjadinya
perkembangan dibidang fotografi dengan biaya terjangkau, rekaman video dan
penyimpanan gambar dengan menggunakan kamera telah banyak dilakukan oleh
peneliti. Media ini memungkinakan peneliti menyimpan catatan lingkungan dan
kegiatan yang terjadi didalamnya untuk dijadikan referensi pada masa yang akan
datang.
3.
Kinerja
tugas
Tugas dapat digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian. Misalnya, sebuah institusi ingin mengetahu tentang
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Maka tugas yang diberikan
untuk menilai efek lingkungan melalui ketangkasan tangan manual dan koordinasi
mata-tangan, seperti pada tugas kognitif, atau hampir semua aspek kinerja
lainnya.
Baca Juga: Pengembangan Flow dalam Meningkatkan Prestasi Akademik
4.
Trace
Measures / jejak langkah
Jejak langkah merupakan bukti dari
aktivitas spesifik yang telah dilakukan. Jejak ini disebut tindakan erosi jika
mereka menandakan beberapa hal yang diambil atau dikenakan (misalnya, memakai
patri di atas karpet) atau tindakan pertambahan jika mereka menandakan sesuatu
yang tertinggal (misalnya sidik jari Psikologi pada case display). Hal yang
menjadi penentu adalah informasi apa yang ingin didapatkan.
Referensi:
Bell, P.A., Greene, T., Fisher, J., Baum,
A. (2001). Environmental Psychology:
Fifth Eition. New York: Harcourt college Publisher
0 Response to "Metode Penelitian dalam Psikologi Lingkungan"
Posting Komentar