Ilusi

KENALI TEORI ILUSI

    Chaplin (2011:238) mengemukakan bahwa ilusi merupakan bias informasi yang memunculkan persepsi menyimpang. Matsumoto (2009:248) mengemukakan bahwa ilusi merupakan persepsi individu yang keliru terhadap satu rangsangan. Howard (2002:93) mengemukakan bahwa ilusi dapat timbul karena jarak dan ukuran pada rangsangan.

Baca Juga: Anak Berbakat

     Gallace, Martelli, dan Daini (2012:257) mengemukakan bahwa ilusi menyajikan empat garis dan membentuk tanda panah. Baihaqi (2016:34) mengemukakan bahwa persepsi terdiri dari enam tahap, yaitu penyeleksian,  penerimaan, penafsiran, pengecekan, pengorganisasian, dan reaksi rangsangan. Penyeleksian rangsangan merupakan proses pemilihan rangsangan berdasarkan kebutuhan individu.

     Baihaqi (2016:34) mengemukakan bahwa Penerimaan rangsangan merupakan proses penerimaan informasi melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman,peraba, dan perasa. Penafsiran merupakan pemberian makna terhadap informasi yang diterima. Pengecekan merupakan proses validasi informasi terhadap pemberian makna pada tahap penafsiran. Pengorganisasian rangsangan merupakan pengelompokan rangsangan berdasarkan  kesamaan dan kedekatan rangsangan. Reaksi merupakan hasil yang diterima individu dari rangsangan luar.

      Baihaqi (2016:25) mengemukakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu rangsangan yang dipersepsi, alat sensoris, dan perhatian. Rangsangan yang dipersepsi merupakan rangsangan yang diamati oleh individu. Alat sensoris merupakan rangsangan yang diterima diteruskan ke sistem saraf pusat. Perhatian dipeerlukan individu dalam memersepsikan rangsangan. Baihaqi (2016:36) mengemukakan bahwa persepsi terdiri dari lima bentuk, yaitu persepsi visual, auditori, pengecapan, perabaan, dan penciuman.

Baca Juga: Teori Persepsi

      Baihaqi (2016:36) mengemukakan bahwa persepsi visual meliputi indra penglihatan untuk menafsirkan rangsangan yang dilihat. Persepsi visual membantu balita dalam mengenali rangsangan melalui penglihatan. Individu memehami makna satu rangsanngan melalui indra penglihatan. Baihaqi (2016:39) mengemukakan bahwa persepsi auditori merupakan kemampuan individu memersepsikan suara melalui indra pendengaran. Persepsi auditori mencakup prinsip kedekatan dalam, kesinambungan, ketertutupan, dan kesamaan.

     Baihaqi (2016:40) mengemukakan bahwa persepsi pengecapan merupakan kemampuan individu membedakan rasa. Persepsi pengecapan terletak pada pemukaan lidah, langit-langit, faring, dan epiglotis. Individu mampu membedakan rasa pada yang muncul pada rangsangan. Persepsi perabaan terletak pada bagian kulit individu. Persepsi perabaan berfungsi merasakan sentuhan rangsangan dari luar dan membantu individu mengenali rangsangan. Individu menerima rangsangan dari lingkungan melalui sentuhan pada kulit.

Baca Juga: Teori Perhatian Part 1

     Baihaqi (2016:41) mengemukakan bahwa persepsi penciuman merupakan kemampuan individu memersepsikan bau dari rangsangan. Individu mampu membedakan rangsangan yang dapat menimbulkan bahaya.  Individu melibatkan indra penciman dalam memersepsikan satu rangsangan. Wade (2005:198) mengemukakan bahwa ilusi merupakan kesalahan persepsi terhadap pengalaman, sehingga tidak dapat dinilai dan dimaknai.

     Fauzi (2010:41) mengemukakan bahwa ilusi merupakan kesalahan individu dalam memersepsikan satu rangsangan. Baihaqi (2016:25) mengemukakan bahwa ilusi merupakan kekeliruan individu dalam memersepsikan pengalaman yang dialami. Mlyniec dan Bednarek (2016:112) mengemukakan bahwa ilusi melibatkan kognitif dan kondisi fisik individu.

     Mlyniec dan Bednarek (2016:112) mengemukakan bahwa ilusi merupakan persepsi individu terhadap rangsangan yang kurang jelas, sehingga terjadi kekeliruan dalam memersepsikan satu rangsangan. Individu keliru dalam memberikan persepsi terkait rangsangan yang diterima. Melmoth, Grant, Solomon, dan Morgan (2015:1993) mengemukan bahwa ilusi memengaruhi persepsi dan tindakan individu.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ilusi"

Posting Komentar