BUDAYA, BAHASA, DAN KOMUNIKASI
BUDAYA, BAHASA, DAN KOMUNIKASI
Matsumoto
dan Juang (2003) mengemukakan bahwa komunikasi merupakan salah satu aspek
terpenting dalam kehidupan individu. Komunikasi merupakan proses yang mengikat individu
untuk bersama-sama, membantu menyelesaikan pekerjaan, memiliki hubungan, dan
mencapai tujuan. Komunikasi juga penting untuk mengembangkan, memelihara, dan
mentransmisikan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan
memperkuat tujuan dan nilai-nilai budaya Dengan demikian, komunikasi memainkan
peran khusus dalam pemahaman kita tentang budaya dan pengaruh budaya terhadap
perilaku. Penguasaan bahasa verbal merupakan bagian penting dari komunikasi
yang baik. Bahasa verbal bukan satu-satunya aspek komunikasi. Komponen besar
dan penting lainnya adalah komunikasi nonverbal, termasuk ekspresi wajah, nada
suara, postur, pakaian, jarak, dan sejenisnya.
.png)
Baca Juga: Contoh Laporan Mini Riset
A. Struktur Bahasa
Matsumoto dan Juang (2003)
mengemukakan bahwa memahami berbagai komponen bahasa akan memungkinkan individu
untuk mempertimbangkan dengan tepat mengenai hubungan antara budaya dan bahasa. Ahli bahasa
menggambarkan bahasa menggunakan lima fitur penting yang tampaknya berlaku
untuk semua bahasa di semua budaya:
1.
Kamus, atau kosakata, mengacu pada kata-kata yang
terkandung dalam bahasa. Untuk contoh, kata pohon , makan , bagaimana
, dan perlahan-lahan
2.
Sintaks dan tata bahasa dari suatu bahasa mengacu pada
sistem aturan yang mengatur bentuk kata dan bagaimana kata-kata harus dirangkai
menjadi bentuk ucapan yang bermakna . Misalnya, bahasa Inggris memiliki aturan
tata bahasa yang mengatakan kita menambahkan s pada akhir banyak kata
untuk menunjukkan pluralitas (kucing menjadi kucing ). Bahasa
Inggris juga memiliki aturan sintaksis yang umumnya kita menempatkan kata sifat
sebelum kata benda.
3.
Fonologi mengacu pada sistem aturan yang mengatur
bagaimana pengucapan kata-kata dalam bahasa tertentu.
4.
Semantik mengacu pada arti kata-kata. Misalnya, meja
mengacu pada objek fisik yang memiliki empat kaki dan permukaan horizontal
yang datar.
5.
Pragmatik mengacu pada sistem aturan yang mengatur
bagaimana bahasa digunakan dan dipahami dalam konteks sosial tertentu.
Misalnya, pernyataan "Dingin" dapat diartikan sebagai permintaan
untuk menutup jendela atau sebagai pernyataan fakta tentang suhu. Cara
penafsirannya tergantung pada konteks sosial dan lingkungan.
Baca Juga: Psikologi Positif
Matsumoto
dan Juang (2003) mengemukakan bahwa ahli bahasa menggunakan dua konsep lain
untuk membantu menjelaskan struktur bahasa. Fonem adalah satuan suara terkecil
dan paling dasar dalam suatu bahasa, dan morfem adalah satuan makna terkecil
dan paling dasar dalam suatu bahasa. Dengan demikian, fonem-fonem membentuk
dasar hierarki bahasa di mana bahasa memperoleh kompleksitas ketika bunyi
memperoleh makna, yang pada gilirannya menghasilkan kata-kata, yang diikat
bersama dalam frasa dan, akhirnya, kalimat.
B. Perbedaan Bahasa lintas Budaya
Matsumoto dan Juang (2003)
mengemukakan bahwa hubungan antara budaya dan bahasa saling terkait erat.
Budaya mempengaruhi struktur dan penggunaan fungsional bahasa, dan bahasa dapat
dianggap sebagai hasil atau manifestasi budaya.
1.
Budaya dan Leksikon
Matsumoto dan Juang (2003) mengemukakan bahwa penggunaan istilah yang
berbeda, tergantung pada jenis kelamin, tingkat kesopanan, dan tingkat
keakraban dengan orang lain. Demikian juga, jika berbicara dengan seseorang
yang statusnya lebih tinggi, biasanya
merujuk kepada orang itu dengan peran
atau gelar. Perbedaan-perbedaan antara bahasa Inggris dan bahasa Jepang
mencerminkan perbedaan budaya.
2.
Sistem penghitungan
Matsumoto
dan Juang (2003) mengemukakan bahwa sistem penghitungan memberikan contoh lain
tentang bagaimana budaya mempengaruhi struktur suatu bahasa.
3.
Budaya dan Pragmatik
Matsumoto
dan Juang (2003) mengemukakan bahwa budaya tidak hanya memengaruhi leksikon
bahasa, tetapi juga pragmatik yaitu, peraturan yang mengatur bagaimana bahasa
digunakan dan dipahami dalam konteks sosial yang berbeda.
4.
Topik komunikasi
Matsumoto dan Juang (2003) mengemukakan bahwa perbedaan budaya dapat
dilihat dalam berbagai bidang komunikasi lainnya, seperti permintaan maaf,
pengungkapan diri, pujian, dan kritik interpersonalMatsumoto dan Juang (2003)
mengemukakan bahwa sistem pemikiran dan perilaku seseorang menjadi terstruktur
dari waktu ke waktu untuk mencerminkan budaya. Melalui penggunaan bahasa,
seorang individu ditransformasikan menjadi agen budaya. Dengan demikian,
perasaan, asosiasi, konotasi, dan nuansa bahasa keduanya mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh budaya.
Baca Juga: Flow dan Prestasi Akademik
Referensi:
Matsumoto, D & Juang, L. (2003). Culture and
Psychology. Oxford: Oxford University Press.
0 Response to " BUDAYA, BAHASA, DAN KOMUNIKASI"
Posting Komentar